Sabtu, 24 April 2010
Koleksi Minim, Banyak Buku tak Kembali
Keberadaan Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Sunan Giri Bima kerap dikeluhkan mahasiswa, karena minimnya referensi yang tersedia. Dampaknya gairah membaca kurang. Tak ada buku baru yang dapat merasangsang keinginan mambaca. Rupanya juga ada kebiasaan buruk, meminjam buku tanpa mengembalikannya.
Setiaknya itulah yang dirasakan sejumlah mahasiswa yang berkunjung ke perpustakaan. “Perpustakaaan yang semestinya menjadi jantung kampus, nyatanya masih jauh dari harapan,” keluh Tri mahasiswi PAI Semester IV, beberapa waktu lalu.
Selain minimnya buku, kata Tri, juga ruangan yang sempit. Akibatnya, suasana perpustakaan pun terlihat sesak.
Lantaran minimnya koleksi perpustakaan, Dhon, mahasiswa Ekonomi mengaku sering kesulitan mencari referensi tugas. Kerap kali mencari buku diperpustakaan daerah dan situs internet. Pihak kampus diharapkan menambah buku penunjang proses perkuliahan.
Kenyataan itu pun tak ditampik oleh Pegawai Perpustakaan, Makmum. Dibenarkannya kurangnya bukudi perpustakaan. Kenyataan itu juga terjadi, karena mahasiswa memimjam melewati batas waktu ditentukan. “Bahkan banyak yang tidak mengembalikannya sampai wisuda,” ujarnya.
Mahasiswa yang mendominasi meminjam buku, kata dia, dari ekstensi dan juga dosen. Diperkirakan buku yang tidak kembali bernilai Rp8 juta. Hal itu juga disebabkan aturan perpustakaan yang lemah dan direncanakan membuat aturan yang ketat.
“Sebelumnya kampus sudah membelikan cukup banyak buku diperpustakaan ini, baik untuk jurusan PAI maupun untuk jurusan umum, namun buku itu sudah berkurang karena banyak sekali yang meminjam lewat dari tanggal yang telah ditentukan dan bahkan banyak juga yang sama sekali tidak mengembalikanya,” ungkapnya.
Dihimbaunya mereka yang meminjam buku agar mengembalikannya, apalagi sudah berlangsung lama. Direncanakannya pula mengusulkan agar ada penambahan dana pengadaan buku baru. (Ihsan)
Setiaknya itulah yang dirasakan sejumlah mahasiswa yang berkunjung ke perpustakaan. “Perpustakaaan yang semestinya menjadi jantung kampus, nyatanya masih jauh dari harapan,” keluh Tri mahasiswi PAI Semester IV, beberapa waktu lalu.
Selain minimnya buku, kata Tri, juga ruangan yang sempit. Akibatnya, suasana perpustakaan pun terlihat sesak.
Lantaran minimnya koleksi perpustakaan, Dhon, mahasiswa Ekonomi mengaku sering kesulitan mencari referensi tugas. Kerap kali mencari buku diperpustakaan daerah dan situs internet. Pihak kampus diharapkan menambah buku penunjang proses perkuliahan.
Kenyataan itu pun tak ditampik oleh Pegawai Perpustakaan, Makmum. Dibenarkannya kurangnya bukudi perpustakaan. Kenyataan itu juga terjadi, karena mahasiswa memimjam melewati batas waktu ditentukan. “Bahkan banyak yang tidak mengembalikannya sampai wisuda,” ujarnya.
Mahasiswa yang mendominasi meminjam buku, kata dia, dari ekstensi dan juga dosen. Diperkirakan buku yang tidak kembali bernilai Rp8 juta. Hal itu juga disebabkan aturan perpustakaan yang lemah dan direncanakan membuat aturan yang ketat.
“Sebelumnya kampus sudah membelikan cukup banyak buku diperpustakaan ini, baik untuk jurusan PAI maupun untuk jurusan umum, namun buku itu sudah berkurang karena banyak sekali yang meminjam lewat dari tanggal yang telah ditentukan dan bahkan banyak juga yang sama sekali tidak mengembalikanya,” ungkapnya.
Dihimbaunya mereka yang meminjam buku agar mengembalikannya, apalagi sudah berlangsung lama. Direncanakannya pula mengusulkan agar ada penambahan dana pengadaan buku baru. (Ihsan)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar